Jepang Tawarkan Bantuan Nuklir 

TOKYO - Pemerintah Jepang menawarkan pengembangan energi alternatif nuklir kepada Indonesia. Dengan suplai energi nuklir, Jepang berharap agar impor energi gas alam tetap dilanjutkan.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyebutkan, tawaran bantuan nuklir itu disampaikan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Akira Amari saat bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla kemarin.

"Dalam hal pengembangan energi, MITI (Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Red) juga menawarkan untuk menerima bantuan teknologi nuklir dari Jepang," ujar Mari di Hotel Imperial, Tokyo.

Kepala BKPM M Lutfie menambahkan, Jepang memiliki teknologi nuklir yang terbaik. "Bahkan, Amerika Serikat pun mengirimkan tenaga ahli ke sini untuk belajar," ujar Lutfie, mengutip pernyataan Akira Amari.

Namun, menurut Lutfie, Indonesia tidak bis alangsung menerima tawaran itu. Mengingat, pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) masih ditentang banyak pihak di Indonesia. "Ini harus dibicarakan bersama lagi. Kepadatan penduduk yang sangat tinggi menyebabkan secara teknis ini harus dikaji dan dibicarakan lebih mendetail," tambah Lutfie.

Lutfie juga mengatakan, jika tidak salah di tingkat kelompok pekerja, saat ini tengah dibahas dan diharapkan segera ditandatangani kerja sama pengembangan teknologi nuklir. Bagaimana sikap dan pandangan Wapres Kalla tidak digambarkan Mari maupun Lutfie.

Sesudah menerima pimpinan Itochu Corporation Uichiro Niwa, di tempat yang sama, Wapres Kalla mengatakan bahwa dari sembilan proyek yang ditawarkan Itochu Corporation, hanya tiga yang diminati Indonesia. Yaitu, proyek jalur kereta api di Kalimantan Timur untuk angkutan batu bara, Geothermal Sarolla di Tapanuli, Sumatera Utara (Sumut), dan proyek LNG. (www.jawapos.com)


No comments: