FUKUDA, PERDANA MENTERI BARU JEPANG

Mantan Menteri Sekretaris Kabinet Yasuo Fukuda, 71, akhirnya terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat Liberal (LDP) ke-22. Fukuda tinggal selangkah lagi disahkan menjadi perdana menteri Jepang menggantikan Shinzo Abe.

Sidang majelis rendah parlemen Jepang pada Selasa, 25 September mendatang, dipastikan mengukuhkan Fukuda sebagai perdana menteri, mengingat LDP menguasai mayoritas kursi di majelis rendah.

Pemilihan ketua umum LDP kemarin siang berlangsung di markas LDP di kawasan Chiyodaku, Tokyo. Sejak awal, terlihat dukungan kuat bagi Yasuo Fukuda. Dan, seperti diduga, Fukuda pun menang mutlak atas rivalnya, Sekjen LDP Taro Aso, dalam pemungutan suara dengan perolehan 330 berbanding 197.


Fukuda yang tampak tenang langsung membungkuk ketika aplaus berkumandang setelah hasil pemungutan suara diumumkan. "Saat ini, LDP sedang menghadapi situasi yang sangat sulit. Pertama, saya akan bekerja untuk memperbaiki kualitas partai dan kembali memenangkan kepercayaan rakyat," kata Fukuda dengan merujuk kekalahan memalukan yang dialami LDP saat pemilihan parlemen tinggi Juli lalu.

Saat Fukuda resmi sebagai PM, dia bakal menjadi PM Jepang tertua sejak 1991. Sangat kontras dengan pendahulunya, Abe, 53, yang menjadi PM termuda sepanjang masa.

Fukuda merupakan politikus senior dan juga seorang yang moderat. Sikap moderatnya itulah yang mengantarkannya terpilih sebagai ketua umum LDP sekaligus mendapat dukungan penuh mayoritas faksi yang ada di tubuh LDP.

Fukuda menggantikan jabatan Abe yang hampir setahun pemerintahannya selalu dipenuhi skandal keuangan. Kasus tersebut akhirnya membawanya kepada pengunduran diri pada 12 September 2007.

Hal lain yang menarik dari Fukuda adalah dia menjabat perdana menteri saat berusia 71 tahun. Usia itu sama dengan saat ayahnya, Takeo Fukuda, yang terpilih sebagai ketua umum LDP kedelapan pada 1976. Takeo Fukuda kemudian juga menjabat perdana menteri Jepang. Pria kelahiran 16 Juli 1936 itu lulusan Fakultas Ekonomi dan Politik Universitas Waseda. Dia juga pernah bekerja di perusahaan minyak dan terpilih menjadi anggota parlemen sejak 1990.

Beberapa jabatan menteri pernah disandang putra sulung mantan PM Jepang Takeo Fukuda itu. Di antaranya menteri sekretaris kabinet, menteri negara kesetaraan gender, serta menteri negara dan Dirjen Badan Pembangunan Okinawa.

Terpilihnya Fukuda mendatangkan beberapa keuntungan bagi Indonesia. Fukuda dikenal memiliki hubungan yang mesra dengan diplomat Indonesia. Itu mengingat posisinya saat ini juga sebagai ketua Asosiasi Masyarakat Jepang-Indonesia (Japinda).

Menurut pengamat politik pemerintahan Jepang, Profesor Takashi Shiraishi, posisi Fukuda di Japinda akan membuat hubungan kedua negara menjadi lebih kuat dan berarti. "Patut diingat dengan akan diperingatinya 50 tahun hubungan kedua negara pada tahun depan, terpilihnya Fukuda akan membuat keistimewaan sendiri bagi Indonesia dan Jepang," katanya.

Dubes RI untuk Jepang, Jusuf Anwar, juga menyampaikan optimismenya akan hubungan Indonesia-Jepang menjadi lebih positif. "Selaku pribadi saya juga menyambut baik, karena akan memberikan pengaruh terhadap hubungan kedua negara menjadi lebih kuat dan mendalam berdasarkan kesetaraan," kata Anwar di Tokyo kemarin.

Menurut mantan Menkeu itu, dengan mengenal Indonesia lebih dekat, Fukuda akan memberikan warna yang lebih kuat pada hubungan bilateral Indonesia-Jepang.

Anwar mengaku kenal dekat dengan Fukuda, terlebih sejak menjadi Dubes di Jepang. Dalam beberapa kesempatan, keduanya bahkan terlibat pembicaraan serius dalam acara makan siang bersama. (afp/ap/rtr/tia)
source : jawapos.com

No comments: