
Mori Kaoru mengadopsi formula ini untuk karyanya, Emma. Dengan embel-embel Victorian Romance, serial ini menghuni majalah Comic Beam sejak Agustus 2002.
Tokoh sentral kisah ber-setting Inggris era Victorian ini adalah Emma, seorang pelayan. Setelah lolos dari usaha penculikan di masa kecilnya, Emma bertemu Kelly Stowner, seorang guru. Emma yang sebatang kara diajak Kelly tinggal bersama. Kelly meminta Emma untuk mengurus segala aktivitas rumah tangga di kediamannya. Keberadaan Emma yang cekatan sangat membantu Kelly yang sudah puluhan tahun menjanda.
Banyak hal diajarkan Kelly pada Emma. Termasuk baca tulis dan bahasa asing. Suatu hal yang nggak lazim dipelajari seorang pelayan di masa itu. Sikap Emma pun terlalu anggun untuk ukuran pelayan.
Takdir mempertemukan Emma dengan William Jones, pemuda dari keluarga terpandang mantan anak didik Kelly. William jatuh cinta pada pandangan pertama.
Takdir mempertemukan Emma dengan William Jones, pemuda dari keluarga terpandang mantan anak didik Kelly. William jatuh cinta pada pandangan pertama.
Sadar hubungannya dengan William nggak mungkin berakhir di pelaminan, Emma memilih keluar dari London dan kembali ke kampung halamannya. Di tengah perjalanan, dia malah bertemu Dorothea Molders, yang kelak menjadi majikan barunya. Berkat Dorothea pula, Emma bisa berkenalan dengan ibu kandung William, Aurelia Hartwick.
Tentu saja, kisah cinta William dan Emma yang terpisah jarak nggak berjalan mulus. Ayah William, Richard, nggak sudi bermenantukan Emma. Dia lebih setuju William meminang Eleonora Campbell, putri seorang Viscount. Makanya, Richard murka saat tahu William memutuskan pertunangan dengan Eleonora dan memilih Emma.
Tentu saja, kisah cinta William dan Emma yang terpisah jarak nggak berjalan mulus. Ayah William, Richard, nggak sudi bermenantukan Emma. Dia lebih setuju William meminang Eleonora Campbell, putri seorang Viscount. Makanya, Richard murka saat tahu William memutuskan pertunangan dengan Eleonora dan memilih Emma.
Akibatnya, Emma jadi sasaran. Dia diculik dan hendak dikirim ke Amerika. Siapa dalang di balik penculikan Emma? Akankah hubungan William dan Emma berakhir manis?
Berbagai side product Emma pun mulai mengisi toko-toko penyedia merchandise. Ada dua jilid novel, buah kolaborasi Mori dengan Kumi Saori. Lalu, Emma Victorian Guide, yang ditulis Mori bersama Murakami Rico. Buku ini berisi panduan mengenai zaman Victorian dimana kisah Emma bergulir.
Berbagai side product Emma pun mulai mengisi toko-toko penyedia merchandise. Ada dua jilid novel, buah kolaborasi Mori dengan Kumi Saori. Lalu, Emma Victorian Guide, yang ditulis Mori bersama Murakami Rico. Buku ini berisi panduan mengenai zaman Victorian dimana kisah Emma bergulir.
Emma juga dibuat versi animenya dengan titel Eikoku Koi Monogatari Emma dan sekuelnya, Second Act. Season pertama ditayangkan Animax mulai 2 April 2005. Dan season keduanya mulai 16 April 2007. Agar bisa lebih menghayati animenya, Mori dan Murakami meluncurkan Emma Animation Guide sebanyak tiga volume.
Kiprah Mori di dunia manga semakin mantap saat Emma diakui sebagai manga terbaik dalam Japan Media Arts Festival ke-9 pada 2005. Penghargaan ini nggak salah alamat. Mori mengerjakan Emma dengan sentuhan yang khas. Gambar minimalis dengan penggunaan tone yang cerdas memberikan hiburan tersendiri bagi pembaca. Di beberapa bagian, alih-alih mengisinya dengan dialog, Mori membiarkan gambar ÓbicaraÓ. Taktik ini memang cerdik, tapi bagaikan dua sisi pedang. Pembaca bisa menganggap Emma bertele-tele. (ran)
Kiprah Mori di dunia manga semakin mantap saat Emma diakui sebagai manga terbaik dalam Japan Media Arts Festival ke-9 pada 2005. Penghargaan ini nggak salah alamat. Mori mengerjakan Emma dengan sentuhan yang khas. Gambar minimalis dengan penggunaan tone yang cerdas memberikan hiburan tersendiri bagi pembaca. Di beberapa bagian, alih-alih mengisinya dengan dialog, Mori membiarkan gambar ÓbicaraÓ. Taktik ini memang cerdik, tapi bagaikan dua sisi pedang. Pembaca bisa menganggap Emma bertele-tele. (ran)
Riset Sejarah demi Emma
Banyak mangaka mengawali karirnya sebagai doujinka. Mori Kaoru contohnya. Dia mengawali karirnya sebagai mangaka dengan membuat doujinshi di bawah nama Agata Fumio. Emma merupakan karya debut major mangaka kelahiran Tokyo, 18 September 1981 ini.
Demi pengerjaan Emma, Mori melakukan riset mengenai Inggris dan kebudayaannya. Sejak volume ke-3, Mori menggandeng konsultan sejarah, Murakami Rico, untuk memastikan agar aspek historis dalam Emma akurat.
Pemilihan Inggris sebagai setting cerita pun ada alasannya. ’Aku sangat menyukai Inggris dan hal-hal yang berhubungan dengan maid,’ beber Mori pada Animenewsnetwork.
Demi pengerjaan Emma, Mori melakukan riset mengenai Inggris dan kebudayaannya. Sejak volume ke-3, Mori menggandeng konsultan sejarah, Murakami Rico, untuk memastikan agar aspek historis dalam Emma akurat.
Pemilihan Inggris sebagai setting cerita pun ada alasannya. ’Aku sangat menyukai Inggris dan hal-hal yang berhubungan dengan maid,’ beber Mori pada Animenewsnetwork.
Nggak banyak informasi yang bisa digali mengenai pribadi Mori. Sebab, mangaka yang juga membidani kelahiran Shirley ini sangat pemalu. Dia menolak tampil di hadapan publik. Mori hanya bersedia tampil untuk urusan bagi-bagi tanda tangan yang diadakan penerbit.
Itu sebabnya banyak orang sering salah sangka mengenai jenis kelamin Mori. Sebenarnya, Mori itu cewek! Dari gaya gambarnya, orang sering menyangkanya sebagai cowok.
Salah satu fans pernah mengiriminya surat yang bunyinya, ’Mori benar-benar cewek? Aku nggak percaya!’ Dan Mori hanya meresponnya dengan tawa dan bilang, ’Kakak suka menggoda kalian sih.’ (ran)
Itu sebabnya banyak orang sering salah sangka mengenai jenis kelamin Mori. Sebenarnya, Mori itu cewek! Dari gaya gambarnya, orang sering menyangkanya sebagai cowok.
Salah satu fans pernah mengiriminya surat yang bunyinya, ’Mori benar-benar cewek? Aku nggak percaya!’ Dan Mori hanya meresponnya dengan tawa dan bilang, ’Kakak suka menggoda kalian sih.’ (ran)
source : www. jawapos.com
No comments:
Post a Comment