23 Hari Jelang Kematian

Setelah mengguratkan namanya di Death Note dalam Death Note: The Last Name, L hanya punya waktu 23 hari sebelum ajal menjemputnya. Apa yang dilakukan L untuk mengisi hari-hari menjelang kematiannya? Mengulum permen sambil mengurung diri di kamar, meratapi kematian Watari? Nope!

Untuk terakhir kalinya, L harus menangani kasus yang mengancam keselamatan dunia dalam L change the WorLd. Berbeda dengan Death Note dan Death Note: Last Name, kali ini L dituntut untuk keluar dari sarangnya. Nggak hanya otak encernya yang bekerja, tapi juga fisiknya. Lari-larian sambil "mengasuh" dua anak kecil, menghindari berondongan senjata, melompat ke pesawat yang dibajak, dan aktivitas lain layaknya seorang hero.

Sisi humanis L juga digali lewat interaksinya dengan dua bocah yang ada dalam lindungannya. Cowok yang selalu tampil dengan kaus putih dan celana jins belel ini piknik dengan dua "anak asuh"-nya di atap, bahkan mengucapkan "Itadakimasu" (selamat makan, Red.) sebelum menyantap makanan manis kesukaannya.

Ini merupakan hal baru bagi L yang terbiasa mengurung diri. "Saya ingin memotret sisi kemanusiaan L yang tak ditunjukkan dalam seri Death Note," ujar Nakata Hideo sang sutradara kepada The Daily Yomiuri.

Nakata nggak lupa memuji akting Matsuyama Kenichi yang menghidupkan peran L. "Dia adalah aktor yang ’dirasuki’ perannya selama 24 jam sehari ketika syuting," katanya, "Dua minggu sebelum syuting, ekspresi wajahnya berubah jadi L."

Hal itu diakui MatsuKen, sapaan akrab Matsuyama, pada Gyao Magazine. "Mungkin peran itu juga mewarnai diri saya. Saat pemotretan, nggak hanya (wajah) L, tapi cara berdiri saya juga agak membungkuk (seperti L)," ungkapnya.

Mengenai perannya yang kini lebih banyak menguras energi, MatsuKen berkomentar bahwa detektif nyentrik itu telah berubah. "Setelah kematian Watari, perasaan L mulai berubah," peraih gelar Best New Actor dalam Japan Academy Award 2005 lewat Otoko Tachi no Yamato ini.

Sejak diumumkan pembuatannya pada 2007, L change the WorLd menjadi film paling ditunggu oleh fans Death Note. Namun, fans Jepang terpaksa rela didahului fans Hongkong. Sebab, Warner Brothers merilis L di sana pada 7 Februari. Fans Jepang baru bisa menikmati L dua hari kemudian. Sedangkan Singapura menayangkannya mulai 21 Februari.

L change the WorLd merupakan kisah orisinal yang nggak muncul dalam manga maupun animenya. Sebagian fans kecewa dengan alur cerita yang dianggap nggal selevel dua film pendahulunya. Mereka menganggap L nggak lebih dari film action biasa.

Namun, bukan berarti L layak dilewatkan. Nakata memberi kejutan menarik di penghujung film, yang akan menghubungkan film ini dengan kisah manga Death Note pasca kematian L. (ran)

sumber : www.jawapos.com

No comments: